Saya telah membela poker sepanjang perjalanan saya. Saya pernah menjadi tuan rumah eksekutif untuk MGM. Saya mengorder seorang pemain poker terkenal yang mabuk dan mendobrak seorang penjaga keamanan wanita di atas meja permainan. Saya terpanggil karena dia dikawal keluar dari properti, dan mereka bertanya kepada saya apa yang harus saya lakukan terhadapnya. Dia punya mobil sport premium di valet, barang-barangnya tetap ada di kamar, dan mereka ingin tahu bagaimana cara untuk maju. Saya selalu menjadi penasihat bagi atlet saya. Dalam rapat dewan, saya bisa meleconvkan mereka untuk memberinya kesempatan kedua. Sekarang saya meninjau kembali kembali, saya pikir itu ialah keputusan yang salah. Pengguna ini adalah pemain poker elit, dan bukannya menjadi duta besar untuk permainan, ia malah sebaliknya. Alih-alih, memasarkan game yang menghasilkan jutaan permainan, ia justru mendapat masalah. Namun aku juga turut enggak salah. Sebab ia juga turut seorang pemain permainan meja, adalah kepentingan terbaik aku untuk menjaga menjadi pembeli. Saat itu, saya ingin menegaskan memperoleh pendapatan dari segi beberapa pelaku yang hendak saya bawa menuju kasino MGM. Mengetahui apa yang saya ketahui sekarang, saya mungkinkah seharusnya mengizinkan larangan seumur hidup untuk tetap ada. Pesan yang saya kirim adalah bahwa uang lebih penting daripada melakukan aktivitas yang benar. Berbicara tentang wakil jelek poker, pemain lanjutan menggondol kue. Saya sedang bermain di ruang poker di LA dalam satu turnamen hebat ketika satu orang mangsa muda dengan patch Tim PokerStars melangkah telat dengan rombongan terbatas. Saya tidak tahu siapa dia, tetapi petugas sedang menjabat tangannya. Dia duduk di meja saya dan segera mulai menyindir permainan pemain. Dia mengomentari pertandingan dan format dan hanya angkuh. Saya pergi ke manajer turnamen, dan berkata, "Tentunya, pemain ini tidak bisa menjadi perwakilan PokerStars." Dia berkata, ya dia tahu. Ini adalah lawan dari apa yang seharusnya menjadi wakil besar untuk poker. Sebaliknya, salam dengan para pemain, duta besar menegur mereka. Sang duta besar bertingkah seolah turnamen ini ada di kendalinya. Menyaksikan itu mempermalukan. Sebaiknya bagi pro untuk menjadi penjaga permainan di situs agen judi online bigwin138.